Pulau Komodo
Terapung sunyi di tengah megahnya Laut Flores yang berbinar-binar disiram cahaya mentari, Taman Nasional Komodo harus dicapai dengan speedboat yang bisa disewa di Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Pastikan kamera Anda selalu dalam genggaman. Panorama onggokan pulau-pulau gersang berstruktur tanah merah berkilauan yang bertebaran di lautan, serta taman laut warna-warni yang terlihat jelas dengan mata telanjang dan dapat diabadikan tanpa perlu mencelupkan kamera ke dalam air, adalah 'bonus' perjalanan panjang selama 4 jam ini, hingga berlabuh di dermaga Loh Liang, di pulau yang nyaris tak tersentuh peradaban, Pulau Komodo. Di sinilah petualangan Anda akan berawal.
Bagi sebagian penduduk di Pulau Komodo, hewan ini dianggap lebih berbahaya terhadap manusia daripada buaya, karena kandungan bakteri pada air liurnya yang dapat menyebabkan infeksi berat.
Biasanya, musim kawin komodo terjadi antara Juni-Juli. Pada Agustus, komodo betina akan menggali sarang berupa gundukan bekas sarang burung Gosong (Megapodius reindwardt) di bukit dan sarang lubang di tanah, untuk menyimpan telurnya yang dapat mencapai 38 butir. Telur komodo biasanya dijaga oleh induknya, namun anak yang baru lahir pada bulan Februari atau Maret tidak dijaga, malah sering dimakan.
Komodo membutuhkan lima tahun untuk tumbuh sampai ukuran dua meter dan dapat terus hidup sampai 30 tahun. Memasuki 4-5 tahun adalah masa awal kematangan komodo secara seksual.
Gua Liang Bua
A. Selayang Pandang
Gua Liang Bua diperkirakan mulai terbentuk sekitar 190.000 tahun yang lalu. Hal ini didapat dari uji laboratorium terhadap sampel sedimen di pojok selatan gua. Diperkirakan gua ini terbentuk dari arus sungai yang membawa bebatuan menembus gundukan bukit. Setelah melalui proses panjang, bebatuan itu menjadi batuan sedimentasi.
Pada tahun 2001 dilakukan eskavasi arkeologi di Gua Liang Bua, yang merupakan kerja sama antara Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bersama University of New England, Australia. Hasil penelitian arkeologinya baru diumumkan pada tanggal 28 oktober 2004, bahwa telah ditemukan fosil manusia cebol atau hobbit. Penemuan tersebut membuat gua Liang Bua menjadi menjadi sangat menarik untuk dikunjungi para wisatawan.
B. Keistimewaan
Situs Gua Liang Bua merupakan salah satu situs arkeologi penting tingkat dunia. Di gua ini, terdapat situs arkeologi tempat ditemukannya fosil Homo Floresiensis (Manusia Flores) yang mempunyai tinggi badan sekitar 100 cm dengan berat hanya 25 kg.
Fosil-fosil tengkorak tersebut diduga berasal dari suatu spesies manusia yang tumbuh tidak lebih besar dari kanak-kanak berusia lima tahun. Manusia kerdil yang memiliki tengkorak seukuran buah jeruk ini diduga hidup 13.000 tahun lalu, bersama gajah-gajah pigmi dan kadal-kadal raksasa seperti Komodo. Temuan ini diklaim sebagai spesies baru yang kemudian dinamakan Homo Floresiensis.
C. Lokasi
Gua Liang Boa terletak di Pulau Flores, tepatnya di dusun Rampasasa, Desa Liang Bua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
D. Akses Menuju Lokasi
Dari kota Kupang Ibukota provinsi NTT, wisatawan dapat naik pesawat dengan waktu tempuh satu setengah jam ke kota Ende di Pulau Flores. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Ruteng dengan angkutan umum berupa minibus selama sekitar empat jam. Dari Ruteng menuju Rampasasa, berjarak 13 km, dapat ditempuh dengan angkutan umum.
E. Tiket Masuk
Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di wilayah Rampasasa, wisatawan dapat menemui sarana berupa losmen dan rumah makan.
Danau Kelimutu
A. Selayang Pandang
Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.
Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.)
B. Keistimewaan
Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.
C. Lokasi
Secara adminitratif, Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Akses
Dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, pengunjung dapat menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. Setiba di Ende, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, wisatawan harus berjalan sepanjang 2,5 km.
E. Tiket Masuk
Hingga bulan Februari 2008, dilaporkan bahwa pada hari biasa, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 3000, namun pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 5000.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Karena menjadi salah satu objek wisata andalan bagi pemerintah setempat, maka akomodasi di sekitar danau cukup diperhatikan.
Terdapat pondok jaga, shelter berteduh untuk pengunjung, MCK, kapasitas lahan parkir yang mampu menampung sekitar 20 mobil, serta beberapa losmen kecil bagi para wisatawan yang hendak menginap.
Taman Laut Selat Pantar
A. Selayang Pandang
Selat Pantar merupakan laut yang memisahkan antara Pulau Alor dan Pulau Pantar. Tercatat, rata-rata terdapat 100 kunjungan wisatawan asing per-tahun yang datang menyelam Taman Laut Selat Pantar. Semenjak krisis ekonomi melanda, tahun 2001 tercatat 187 penyelam, namun tahun berikutnya hanya 109 penyelam. Angka ini boleh dibilang cukup kecil mengingat potensi taman laut Selat Pantar yang sangat besar.
Wisata bahari Taman Laut Selat Pantar mempunyai panorama bawah laut yang menakjubkan sehingga menjadi primadona dan pemikat bagi para diver dari seluruh dunia.
Keindahan taman laut Selat Pantar melingkupi perairan Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, dan Pulau Pura.
B. Keistimewaan
Tercatat, ada 26 titik selam (diving spot) yang memesona wisatawan. Ke-26 titik diving itu seperti, Half Moon Bay; Peter‘s Prize; Crocodile Rook; Cave Point; The Edge; Coral Clitts; Baeylon; The Arch; Fallt Line; The Pacth; Nite Delht; Kal‘s Dream; The Ball; Trip Top; The Mlai Hall; No Man‘s Land; The Chatedral; School‘s Ut; hingga titik selam Shark Close. Titik selam yang terakhir ini sangat menarik karena merupakan tempat kumpulan ikan hiu yang sangat bersahabat dengan para diver.
Di taman laut ini pula dapat ditemui lumba-lumba abu-abu yang merupakan spesies langka.
C. Lokasi
Taman laut Selat Pantar terletak di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Akses Menuju Lokasi
Wisatawan bisa datang dari Kupang, dengan naik kapal feri dengan waktu tempuh 12-13 jam, menuju Larantuka. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Di depan pelabuhan Kalabahi, yang berada di Kepulauan Alor, terbentang Taman Laut Selat Pantar.
E. Tiket Masuk
Setiap pengunjung tidak dikenai biaya tiket masuk.
F. Akomodasi
Di kepulauan Alor tersedia rumah makan, penginapan, pemandu wisata, dan perdagangan souvenir khas Pulau Pantar.
Gunung Inerie
A. Selayang Pandang
Gunung Inerie memiliki ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut. Bagian gunung yang berhutan lebat hanya terdapat di sebelah barat lereng gunung. Sedangkan hutan di lereng bagian selatan telah dikonversi menjadi daerah perkebunan. Sebagian besar hutan yang terdapat di dalam kawasan ini terletak pada ketinggian 1.000-1.500 meter dari permukaan laut.
Gunung Inerie pernah meletus pada tahun 1882 dan 1970. Gunung ini ramai didaki ketika musim kemarau, yakni antara bulan Juni hingga Agustus.
B. Keistimewaan
Dari atas puncak Gunung, para pendaki bisa dengan leluasa melihat pemandangan yang indah ke segala arah. Pemandangan Kota Bajawa di sebelah barat laut, dengan kabut tipis di atasnya, tampak seperti kota-kota kecil dan tua di Eropa. Sedangkan di bagian selatan tampak birunya laut Sawu, menempel rapat di kaki Gunung Inerie.
Di sisi selatan puncak Gunung Inerie terdapat sebuah batu besar yang diyakini sebagai penjelmaan dari sosok Jaramasi beserta kuda tunggangannya. Menurut legenda, Jaramasi adalah seorang satria penjaga Gunung Inerie. Kata, ”jara” berarti kuda dan ”Masi” adalah nama orang (laki-laki). Artinya ”kuda milik Masi”, yang merupakan seorang pahlawan di wilayah perkampungan kaki Gunung Inerie.
C. Lokasi
Gunung Inerie terletak di Bajawa, ibukota Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Akses
Dari Kupang, ibukota Propinsi NTT, wisatawan dapat naik pesawat menuju Ende, sebuah kota di Pulau Flores. Setiba di sana, perjalanan dilanjutkan menuju Kota Bajawa yang berjarak sekitar 61 kilometer. Kemudian wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan angkutan sewaan menuju desa wisata, Bena, yang terletak 15 km sebelah selatan Bajawa. Inilah desa terakhir sebelum menuju puncak Gunung Inerie.
E. Tiket Masuk
Setiap pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk.
F. Akomodasi
Di desa wisata Bena yang menjadi pintu gerbang menuju ke arah puncak Gunung Inerie, terdapat tempat penginapan seperti losmen dan warung makan.
Pantai Tablolong
di Kecamatan Kupang Barat. Berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten dengan luas pantai ± 5 km. Spesifikasi daya tarik panorama alam, luas pantai ± 3 km dengan keadaan pantai yang unik dan berpasir putih dengan dukungan laut yang dapat dipakai untuk kegiatan lomba dayung, mancing tradisional, Nasional dan Internasional. Tempat rekreasi, bisa dipakai juga untuk kegiatan selancar angin karena didukung oleh keadaan laut yang tenang.
Dibelakang obyek wisata Tablolong terdapat hutan belukar seluas 3 ha yang dihuni oleh satwa berupa monyet dan kambing hutan. Dibelakang obyek ini terdapat Desa Budaya yaitu Suku Panaf dengan jumlah Kepala Keluarga 18 KK, dengan bahasanya adalah campuran bahasa Oekusi, Helong dan Rote (merupakan keunikan satu Dusun Panaf). Tempat Suku Panaf berupa batu yang bentuknya seperti hidung kambing yang menjorok ke laut
Pantai Wisata Tablolong juga memiliki pasir putih, air yang kristal dan bagus untuk rekreasi dan olah raga. Tablolong terpilih sebagai tempat turnamen pancing yang diselenggarakan setiap tahun. Dapat dijangkau dengan transportasi umum dan pribadi. Obyek wisata ini telah dibenahi dengan sarana antara lain Lopo, Rumah makan, jalan Setapak, MCK dan permainan anak-anak misalnya ayunan.
Air Terjun Oenesu
Dari hutan ke hutan, akhirnya menjelajahi sebuah sumber air yang mengantarkan kita ke sebuah pemandangan yang menakjubkan. Air terjun yang dihiasi bebatuan besar ini mengalirkan kejernihan airnya yang bikin orang pengen terjun mandi disana.AIR terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai dikunjungi, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Terutama pada hari libur atau hari Minggu, obyek ini dikunjungi lebih dari 1000 pengunjung.
Lokasi ini seluas 0,7 hektar (ha) di Kecamatan Kupang Barat. Berjarak 17 kilometer dari Ibu kota Propinsi NTT, yaitu Kota Kupang. Bagi pengunjung yang menyukai petualangan dapat menumpahkan hasratnya di tempat ini, pada lokasi ini cukup menantang baik melewati pegunungan sekitar air terjun atau pun menyusuri sungai kecil sekitar wilayah tersebut. Berbagai satwa yang dilindungi ada dalam lokasi ini sehingga para pengunjung dapat melakukan kegiatan yang disukainya secara bebas.
Saat masuk di obyek ini para pengunjung diharapkan membayar pas masuk Rp 1.500,00 untuk orang dewasa, Rp 1.000 untuk anak kecil. Kendaraan roda empat harus membayar Rp 2.000 dan roda dua membayar Rp1.000. Biaya ini tentunya bermanfaat untuk menambah kocek PAD Kabupaten Kupang, sekaligus juga dipakai untuk operasional pemeliharaan semua lopo, toilet dan fasilitas lain yang dalam kawasan ini.
Air terjun ini memilki spesifikasi daya tariknya. Air Terjun Oenesu memiliki empat tingkat, tempat rekreasi, mandi, kemping dan menelusuri hutan wisata.
Untuk dapat melihat air terjun dari dekat, pihak pengelola telah membuat tangga turun sehingga anak kecil pun dapat langsung melihat keindahan panorama air terjun dari dekat. Pengunjung juga dapat mandi sambil menikmati jatuh serpihan air terjun yang menyentuh tubuh
Gunung Mutis
A. Selayang Pandang
Cagar Alam Gunung Mutis merupakan salah satu obyek wisata andalan yang dimiliki oleh Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan wisata ini terkenal dengan gunung-gunung batu marmernya yang oleh masyarakat setempat disebut Faut Kanaf atau batu nama. Di bawah Faut Kanaf, terdapat sumber-sumber mata air yang disebut Oe Kanaf atau air dari batu. Air yang bersumber dari Faut Kanaf tersebut mengalir menuju satu titik dan membentuk dua buah DAS (Daerah Aliran Sungai), yang oleh masyarakat disebut DAS Benain dan DAS Noelmina. Kedua DAS ini merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Timor Tengah Barat sampai hari ini. Kawasan wisata yang berjarak sekitar 140 km sebelah timur laut dari Kota Kupang ini memiliki luas wilayah sekitar 12.000 hektar dan dihuni oleh salah satu suku tertua di Nusa Tenggara Timur, yaitu Suku Dawan.
B. Keistimewaan
Berkunjung ke Kawasan Wisata Cagar Alam Gunung Mutis sungguh menarik. Sejuta flora dan fauna hidup di dalamnya. Kawasan Wisata Gunung Mutis memiliki tipe vegetasi yang merupakan perwakilan hutan homogen dataran tinggi. Kawasan ini juga didominasi berbagai jenis ampupu (eucalyptus urophylla) yang tumbuh secara alami dan jenis cendana (santalum album). Selain itu di sini dapat ditemui berbagai jenis pohon lainnya seperti hue (eucalyptus alba), bijaema (elacocarpus petiolata), haubesi (olea paniculata), kakau atau cemara gunung (casuarina equisetifolia), manuk molo (decaspermum fruticosum), dan oben (eugenia littorale).
Ada juga jenis tumbuh-tumbuhan seperti salalu (podocarpus rumphii), natwon (decaspermum glaucescens), natbona (pittospermum timorensis), kunbone (asophylla glaucescens), tune (podocarpus imbricata), natom (daphniphylum glauceccens), kunkaikole (veecinium ef. varingifolium), tastasi (vitex negundo). Kemudian ada juga manmana (croton caudatus), mismolo (maesa latifolia), kismolo (toddalia asiatica), pipsau (harissonia perforata), matoi (omalanthus populneu), dan aneka jenis paku-pakuan dan rumput-rumputan.
Selain kaya dengan flora, kawasan wisata Mutis juga menyimpan aneka fauna khas Pulau Timor. Di kawasan ini, pengunjung dapat menyaksikan rusa timor (cervus timorensis), kus-kus (phalanger orientalis), babi hutan (sus vitatus), biawak (varanus salvator), biawak timor (varanus timorensis). Di kawasan ini juga terdapat ular sanca timor (phyton timorensis), ayam hutan (gallus-gallus), punai timor (treon psittacea), betet timor (apromictus jonguilaceus), pergam timor (ducula cineracea), dan perkici dada kuning (trichoglosus haematodus).
Pemandangan menarik lainnya yang dapat disaksikan adalah cara suku-suku asli di kawasan wisata ini untuk menafkahi hidupnya. Dengan memanfaatkan dahan dan ranting pohon-pohon besar, penduduk setempat membuatkan rumah bagi lebah hutan penghasil madu. Dari madu lebah hutan ini, masyarakat dapat berharap banyak untuk menopang kehidupan ekonominya, selain dari hasil ternak dan pertanian.
C. Lokasi
Secara geografis, Cagar Alam Gunung Mutis terletak di wilayah Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
D. Akses
Untuk mencapai Mutis perjalanan dimulai dari Kota Kupang menuju SoE, kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jarak 110 km dan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam. Dari SoE, perjalanan dilanjutkan dengan menumpang bus menuju Kapan, Kota Kecamatan Mollo Utara. Dari Kapan, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Fatumnasi, sebuah desa yang berada di lereng Gunung Mutis dan merupakan pintu masuk untuk memasuki kawasan wisata ini. Perjalanan sejauh 15 km dengan menggunakan bus tersebut akan mengantarkan pengunjung memasuki kawasan wisata Gunung Mutis yang sungguh memesona itu.
E. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Sarana akomodasi dan fasilitas yang paling dekat dari kawasan wisata ini terdapat di Kapan, Kota Kecamatan Mollo Utara. Di Kapan, pengunjung dapat menjumpai rumah-rumah penginapan, rumah makan, toko-toko klontong, kios-kios cenderamata, warung telekomunikasi, kios-kios penjual voucher handphone, rumah ibadah (gereja), dan lain-lain.
Jumat, 22 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
keren abis NTT ok
BalasHapussukses buat pariwisata NTT
BalasHapuskeren abis
Playtech - New Zealand's #1 supplier of gaming equipment
BalasHapusPlaytech, herzamanindir an innovator of software and casinosites.one services for https://deccasino.com/review/merit-casino/ online gaming gri-go.com and iGaming products, have partnered with supplier Casino. 토토 사이트